Jingle iklan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan dalam kampanye periklanan. Untuk meningkatkan brand awareness, jingle sudah digunakan selama beberapa dekade terakhir oleh berbagai brand. Namun butuhkah jingle untuk sebuah brand dan seberapa efektif ? Yuk simak ulasannya berikut.
Pengertian Jingle Iklan
Anda mungkin sudah sering mendengar jingle iklan dalam kehidupan sehari hari. Jingle ini adalah musik berisikan slogan dari sebuah brand supaya calon konsumen dapat mengingatnya dengan mudah. Contohnya ‘Shopee COD, Shopee COD, bayar langsung di tempat’ atau ‘Indomie seleraku’.
Iklan Shopee dan Indomie tersebut termasuk dalam strategi marketing yang bernama brand repetition. Mereka menggunakan jingle agar konsumen lebih mudah mengingatnya. Saat membaca tulisannya saja, anda mungkin secara tidak sadar akan membacanya dengan berirama karena jingle iklan sudah benar benar tertanam di dalam ingatan.
Sebab pada dasarnya daya ingat manusia itu sangat tajam. Apa yang terdengar unik, lucu, dan enak pasti suatu saat akan diingat sepanjang waktu. Jingle Indomie dan Shopee ini hanya segelintir contoh saja. Masih banyak lainnya seperti jingle ‘Yamaha, semakin di depan’, jingle ‘WIB WIB, cek Tokopedia’, dan lain lain.
Sederhananya, jingle merupakan iklan yang direalisasikan dalam bentuk musik. Karena ini adalah iklan, maka di dalamnya harus ada pesan atau makna yang berkaitan dengan brand atau produk yang sedang dipromosikan. Jadi butuhkah jingle untuk sebuah brand ? Jawabannya butuh. Anda bisa melihat lebih lanjut manfaatnya berikut.
Manfaat Jingle untuk Bisnis
1. Mudah Diingat
Iklan memiliki tujuan utama membuat semakin banyak orang mengingat brand anda. Dengan jingle, anda bisa mencapai tujuan tersebut dengan lebih mudah. Karena jingle akan membantu brand menjadi lebih mudah diingat oleh audiens. Iklan dengan jingle yang catchy dapat menjadi earworm.
Dimana sebuah lagu seolah terngiang ngiang di telinga dan menancap dalam pikiran, tidak peduli apakah jenis musik yang digunakan sesuai dengan selera atau tidak. Apalagi semakin seseorang menua, akan semakin mudah untuk mengingat promosi yang menggunakan jingle catchy ketimbang iklan yang monoton dan membosankan.
2. Membangun Brand Image
Apakah customer pasti langsung membeli produk kalau ada jingle ? Memang tidak, meskipun begitu jingle tetap punya peran besar. Karena mereka akan mengaitkan jingle dengan perusahaan. Sehingga anda dapat membangun brand image menggunakan jingle yang dimiliki secara pribadi.
Sebab jingle iklan menyebutkan nama merek dengan menggunakan nada yang menarik, membuatnya menjadi sangat efisien dalam memperkenalkan produk hingga membuat produk tertanam dalam benak audiens. Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan konsumen memilih produk dari brand anda ketika mereka membutuhkan.
3. Menyalurkan Brand Message
Manfaat jingle yang dapat menyalurkan brand message menjawab butuhkah jingle untuk sebuah brand. Karena setiap brand pasti punya pesan yang ingin disampaikan kepada konsumen. Anda bisa memanfaatkan jingle untuk menyampaikan pesan tersebut dengan lebih mudah dan cepat.
Seperti jingle Shopee, jingle tersebut menyampaikan pesan kepada konsumen bahwa Shopee menyediakan fitur COD (Cash on Delivery) atau pembayaran di tempat. Dengan adanya informasi yang sudah melekat seperti ini, maka akan membantu mendorong konsumen melakukan action. Entah itu merekomendasikan produk ke orang lain, pembelian, atau repeat order.
4. Biaya Lebih Efektif
Tanpa disadari, iklan Shopee COD yang dibintangi oleh Tukul Arwana sudah menghiasi layar kaca selama dua tahun penuh. Bahkan iklan ini berhasil menjadi pemenang Iklan Paling Ngetop SCTV Awards tahun 2021 lalu. Membuktikan bahwa masyarakat merasa nyaman menonton maupun mendengarnya.
Fenomena tersebut membuat perusahaan mengeluarkan biaya lebih efektif untuk iklan. Karena perusahaan tidak perlu membayar biaya besar untuk iklan baru secara terus menerus. Sebab iklan yang lama pun masih relevan dan tidak membuat audiens bosan. Itulah kenapa sebaiknya iklan dibuat dengan jingle agar dapat mengoptimalkan biayanya.
5. Meningkatkan Kepercayaan Konsumen
Jika ditanya butuhkah jingle untuk sebuah brand, maka jawabannya butuh karena jingle ini dapat meningkatkan kepercayaan konsumen. Kepercayaan konsumen adalah hal penting dalam menjalankan bisnis. Tanpa adanya kepercayaan dari konsumen, maka kecil peluangnya bagi mereka untuk melakukan pembelian hingga repeat order.
Namun dengan jingle yang baik dan mudah diingat, maka anda bisa mendapatkan kepercayaan dari konsumen. Itu karena orang cenderung lebih percaya terhadap brand yang mereka ingat dan kenali dengan baik. Jadi saat anda konsisten melakukan periklanan dengan jingle, maka merek pun akan semakin dikenal oleh konsumen dan meningkatkan kepercayaan mereka.
Tips Membuat Jingle Iklan
1. Repetisi
Jika diperhatikan, kebanyakan jingle menggunakan unsur repetisi. Baik itu pengulangan pada katanya, bait, irama, atau nadanya. Repetisi menjadi hal wajib dalam membuat struktur jingle iklan. Karena dengan pengulangan ini, maka akan lebih mudah bagi audiens untuk menangkap jingle dan mengingatnya.
Tidak perlu panjang, bahkan satu kata pun bisa sangat membekas dengan irama yang berulang. Contohnya jingle air mineral Aqua yang hanya menyebutkan nama mereknya. Meskipun terdiri dari satu kata, namun kata ini diulang dalam balutan nada yang catchy sehingga sangat melekat di ingatan.
2. Usahakan Melodi Mudah Diingat
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa nada jingle Aqua yang berulang membuatnya mudah diingat. Jadi nada atau melodi yang digunakan dalam jingle iklan punya peran besar. Butuhkah jingle untuk sebuah brand jika nadanya tidak bisa diingat ? Tentu ini hanya akan membuang tenaga dan biaya saja.
Jadi untuk melodi usahakan yang mudah diingat dan menarik. Akan lebih baik apabila nada melodi yang digunakan enak didengar oleh berbagai kalangan, baik orang dewasa, remaja, maupun anak anak. Sehingga jingle iklan bisnis anda akan lebih familiar di tengah masyarakat.
3. Simpel
Tidak perlu terlalu muluk, jingle lebih bagus dibuat simpel saja agar audiens bisa mencernanya dengan mudah. Alih alih menggunakan kata yang mengandung makna tersirat atau perumpamaan, lirik yang langsung pada tujuan akan lebih diterima oleh konsumen.
4. Pahami Komunikasi Brand
Tidak hanya sekadar simpel, anda perlu memahami komunikasi brand dalam membuat jingle. Ingat kembali apa tujuan iklan dibuat agar pesan yang ingin disampaikan memang diterima dengan baik oleh audiens. Karena seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jingle punya manfaat dalam menyalurkan brand message.
5. Rekam di Studio Musik
Apabila sudah melakukan poin satu sampai dengan empat secara maksimal, anda bisa merekam jingle di studio musik. Studio musik profesional akan membantu membuat jingle bisnis terdengar lebih indah. Jika perlu, anda juga dapat mencari talent terbaik untuk menyanyikannya. Jadi tidak perlu ragu lagi terkait butuhkah jingle untuk sebuah brand.
Sejauh ini, ada banyak sekali brand yang sudah menggunakan jingle dan menunjukkan bagaimana kesuksesan jingle mereka dalam melekat di benak masyarakat. Intinya, jingle punya peran besar dalam marketing bisnis. Jadi bukan hanya perusahaan besar, bisnis kecil juga boleh membuat jingle yang dipersonalisasi untuk meningkatkan brand awareness hingga berbagai manfaat seperti di atas.